Alert Pay

Get Cash From Your Blog Please

Laguku


Powered by iSOUND.COM

Sabtu, 08 Agustus 2009

Roundtable Discussion “Peningkatan Kemitraan ASEAN-Jepang Dan Peluang Bagi Kepentingan Nasional Indonesia”

Bertempat di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri pada tanggal 5-6 Agustus 2009 menyelenggarakan roundtable discussion hubungan ASEAN-Jepang dengan tema “Peningkatan Kemitraan ASEAN-Jepang dan Peluang bagi Kepentingan Nasional Indonesia”. Pelaksanaan roundtable tersebut bertepatan dengan posisi Indonesia selaku country coordinator hubungan kerja sama ASEAN-Jepang untuk periode 2009-2012 menggantikan Laos. Pergantian coordinatorship telah dilaksanakan pada ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) tanggal 22 Juli 2009 di Phuket, Thailand.

Di antara 10 negara-negara mitra wicara ASEAN, Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai komitmen cukup besar terhadap kerja sama kemitraan dengan ASEAN. ASEAN dan Jepang memulai hubungan dialog informal pada tahun 1973 dan meningkat kepada hubungan formal dengan dibentuknya mekanisme ASEAN-Japan Forum pada bulan Maret 1977. Penguatan kerja sama ASEAN-Jepang ditandai dengan pelaksanaan ASEAN-Japan Commemorative Summit, 11-12 Desember 2003 di Tokyo dan ditandatanganinya “Tokyo Declaration for the Dynamic and Enduring ASEAN-Japan Partnership in the New Millennium” dan disahkannya ASEAN-Japan Plan of Action yang merupakan cetak biru kerja sama ASEAN-Jepang secara komprehensif pada Commemorative Summit tersebut. Jepang telah mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation (TAC) pada tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta.

Komitmen Jepang dalam mendukung terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 salah satunya ditandai dengan “The New Fukuda Doktrine” dimana mantan PM Yasuo Fukuda menyebutkan Japan and ASEAN are "partners thinking together, acting together" yang diucapkan pada 14th International Conference on the Future of Asia tanggal 22 Mei 2008 di Tokyo, Jepang. Komitmen tersebut kemudian dipertegas dengan pengangkatan H. E. Mr. Yoshinori Katori sebagai Duta Besar Jepang untuk ASEAN pada tanggal 17 Oktober 2008 yang berbasis di Tokyo.

Pada pertemuan JAPAN-ASEAN Integration Fund (JAIF) Management Committee (JMC) pada tanggal 9-10 Februari 2009, pihak Jepang menyatakan akan tetap memberikan prioritas kerja sama ASEAN-Jepang pada lima bidang, yaitu: Counter terrorism, Environment, Disaster Management, Public Outreach dan Others.

Dalam pertemuan ASEAN PMC di Phuket, Thailand, tanggal 22 Juli 2009, negara-negara anggota ASEAN menyambut baik bantuan dan komitmen Jepang terhadap proses integrasi ASEAN dan penanganan krisis ekonomi melalui mekanisme Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), tambahan bantuan dana melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) sebesar US$ 62 juta serta inisiatif Perdana Menteri Jepang Taro Aso Growth Initiative towards Doubling the Size of Asia’s Economy. ASEAN juga menyampaikan penghargaan kepada Jepang atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik dalam penanganan isu-isu antara lain penanganan terorisme, maritime security, climate change, Influenza A (H1N1), narrowing development gap dan kerja sama sub-regional.

Roundtable discussion dilaksanakan dalam mengantisipasi posisi country coordinator untuk mendapatkan masukan bagi upaya peningkatan kemitraan ASEAN-Jepang selama coordinatorship Indonesia serta mencari kemungkinan kerja sama konkrit antara ASEAN dan Jepang, khususnya yang dapat memajukan kepentingan nasional Indonesia.

Roundtable akan dihadiri oleh para pemangku kepentingan di Indonesia termasuk pengusaha, pejabat pemerintah dan akademisi. Eminent Persons’ Group (EPG) ASEAN-Jepang Indonesia, Duta Besar Soemadi DM Brotodinigrat, Dirjen Kerjasama ASEAN, wakil dari Sekretariat ASEAN, pejabat pemprov DI Yogyakarta, pakar dari Universitas Gadjah Mada dan Badan Intelijen Negara merupakan beberapa pihak yang dijadwalkan sebagai pembicara. Pertemuan membahas isu-isu antara lain kerja sama ASEAN-Jepang dalam menangani isu-isu keamanan non-tradisional, disaster management dan lingkungan hidup, peran ASEAN-Japan Centre dalam mendukung kerja sama di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata, peningkatan kapasitas tenaga kerja, social safety net, dan capacity building programs in ASEAN-Japan cooperation partnership. (Sumber : Dit. Mitra Wicara dan Antar Kawasan ASEAN)

sumber:deplu.go.id

6 agustus 2009