Alert Pay

Get Cash From Your Blog Please

Laguku


Powered by iSOUND.COM

Minggu, 07 November 2010

Politik Luar Negeri Australia??

I.1 Kebimbangan Identitas Nasional dan Pengaruhnya dalam Kebijakan Luar Negeri Australia.

Kondisi geografis dan struktur komposisi penduduk Australia merupakan tantangan dalam pelaksaan pengambilan arah dan strategi kebijakan politi luar negeri Australia baik pada masa dulu maupuan sekarang. Struktur komposisi masyarakat Australia yang merupakan Negara kedua terbesar imigran di dunia menjadikan Australia mempunyai penduduk yang heterogen dan kebanyakan penduduknya berkulit putih (western) yang bisa dikatakan satu ras dengan masyarakat Eropa. Tetapi secara geografis Australia terletak di kawasan Pasifik Selatan atau bagian dari asia sehingga terjadi kebimbangan dalam Identitas Nasional dan hal itu sangat berpenngaruh terhadap kebijakan-kebijakan luar negeri yang di ambail dan di arahkan oleh Australia.
Ditinjau dari era pemerintahan atau pemimpin dari Australia ini dapat kita analisis bagaimana sebenarnya tanggapan serta arah kebijakan luar negeri Australia terkait masalah di atas.
1. Dimulai dari era administrasi PM Paul Keating yang menyebutkan akan memperbaharui identitas nasional Australia dan Asia akan memainkan peran yang penting dalam hal ini. Faktor keterkaitan dengan negara-negara Asia akan menjadi faktor kunci dalam hal menentukan identitas nasional ini. Maka dari itu kebijakan-kebijakan luar negeri Paul Keating lebih bersifat multilateral dengan negara-negara Asia dan mencoba menjalin kerjasama yang baik. Namun terdapat kendala, yaitu bagaimana pandangan negara-negara Asia tersebut terhadap Australia, seperti Singapura dan Malaysia yang cenderung bersikap pesimistis terhadap upaya Australia ini.
2. Pada tahun 1996, PM Paul Keating diganti oleh PM John Howard setelah kalah dalam kampanye. Berbeda dengan PM Paul Keating, John Howard lebih menitikberatkan hubungan bilateral antara Australia dengan AS dan Inggris.
3. Pada tanggal 3Desember 2007 Sosok Kevin Rudd ini cenderung non-konservatif jika dibandingkan dengan sosok PM Howard, ia juga PM yang pertama kali mengalami akibat dan pengaruh dari munculnya Cina sebagai kekuatan baru. Kompleksitas globalisasi juga membuatnya memiliki cara pandang tersendiri dalam membuat kebijakan luar negeri. PM Rudd menekankan apa yang disebut diplomasi Middle Power sebagai prioritasnya. Dengan diplomasi seperti ini, maka Kebijakan Luar Negeri Australia lebih bersifat fleksibel dengan beberapa poin, yaitu :
a. Sebagai membership of United Nations : maka Australia memainkan peran multilateralnya.
b. Sebagai sekutu AS : maka Australia tetap menjaga hubungan baik dengan AS dan Inggris.
c. Comprehensive Engagement with Asia : sebagai negara yang bertetangga dengan Asia, maka Australia menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara Asia.
Di bawah kepemimpinan PM Rudd, maka ia memiliki visi Kebijakan Luar Negeri Australia, yaitu : membangun komunitas Asia Pasifik secara politik dan ekonomi serta membangun keamanan regional dan dialog kerjasama.

Selasa, 26 Oktober 2010

HAKEKAT DAN DASAR MENGIKAT HUKUM INTERNASIONAL

Perbedaan yang mendasar antar hukum nasional dan internasional membuat jembatan pemisah antara kedua hukum tersebut. Tidak seperti hukum nasional,hukum internasional tidak memiliki lembaga-lembaga yang biasanya terdapat dalam hukum nasional suatu Negara yang menurut para pakar itulah yang di sebut hukum dan penerapannya. Apalagi hukum internasional tetap meletakkan dasarnya pada paham yang menghormati kedaulatan seluruh Negara di dunia. Sehingga hukum internasional bersifat tatab tertib hukum koordinasi dari Negara-negara yang berdaulat. Dan dalam tata masyarakat internasional tidak pula terdapat suatu badan legislative maupun kekuasaan kehakiman dan polisional yang dapat memaksakan berlakunya kehendak masyarakat internasional sehingga terdapat para ahli yang berpendapat bahwa hukum internasuonal itu bukan hukum yang sebernarnya seperti Hobbes,Austin,Spinoza,dan lain-lain.

Namun benarkah pada hahekatnya hukum internasional itu bukan merupakan hukum seperti yang dinyatakan oleh para ahli di atas.

Pengertian dan Batasan Hukum Internasional

Dalam mengkaji suatu masalah apapun kita dituntut untuk mengetahui pengertian dan batasan tentang apa yang kita kaji khususnya disini hukum internasional. Hal ini kita perlukan untuk mendapat gambaaran uum tentang bentuk dan isi hukum internasional.
Salah satu pengertian atau batasan tentang hhukum internasuinal adalah batasan yang dikemukakan oleh Charles Hyde yaitu:
Hukum Internasional dapat didefenisiskan sebagai sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang mengatur tentang perilaku yang harus di taati oleh Negara-negara,dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan antara mereka satu dengan yang lainnya,serta yang juga mencakup :
1. Organisasi internasional,hubungan antara organisasi internasional satu dengan yang lainnya,hubungan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan fungsi-fungsi lembaga atau antara organisasi internasional dengan Negara atau Negara-negara: san hubungan antara organisasi internasional dengan individu atau individu-individu.
2. Peraturan-peraturan hukum tertentu yang berkenaan dengan individu-iindividu dan subjek-subjek hukum bukan Negara sepanjang hak-hak dan kewajiban-kewajiban individu dan subjek hukum bukan negaratersebut bersangkut paut dengan masalah internasional.
Berdasarkan pada pengertian dan batasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa secara substansi di dalamnya terkandung unsure subjek atau actor yang ebrperan,hubungan-hubungan hukum antar actor,serta hal-hal yang berkenaan dengan dengan pengaturan serta prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan hukumnya.Mengemai substansi hukum internasional itu menyangut beberapa hal sebagai berikut :
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan Negara-atau negara –negara,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan atau yang mengatur persoalan-persoalan tentang hubungan antar Negara dan Negara lain,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan organisasi internasional dan fungsi-fungsinya,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan organisasi internasional dengan organisasi internasional lainnya,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang mengatur persoalan Negara dengan onganisasi internasional,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan individu dan subjek hukum bukan Negara,
• Prinsip-prinip dan peraturan-peraturan hukum yang berkenaan dengan hubungan antara organiosasi internasional dengan individu.

Sedangkan penjelasan tentang hukum public dan perdata internasional adalah sebagai berikut:

Minggu, 13 Juni 2010

Hubungan Saling Mempengaruhi Antara Kepentingan Nasional,Kekuatan Nasional,Politik Luar Negeri dan Diplomasi

Dalam Hubungan Internasional terdapat beberapa aspek yang sangat penting dalam perumusan kebijakan luar negeri suatu negara,diantaranya yaitu kepentingan nasional,kekuatan nasional,politik luar negeri suatu negara serta aspek diplomasi.Maka dari itu kita di tuntut untuk mengerti tentang faktor-faktor tersebut baik pengertian serta hal-hal yang berkaitan dengan faktor tersebut.Dan Seperti yang kita ketahui,bahwasanya ada keterkaitan yang sangat erat di antara kepentingan masional,kekuatan nasional,politik luar negeri dan diplomasi.Yang ketika faktor faktor tersebut saling mendukung dan menyokong satu sama lain kita yakin akan membawa dampak baik bagi perkembangan negara kita kedepannya.

Pendapat tersebut bukanlah tidak beralasan karena faktor-faktor itulah yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi suatu negara dalam menetapkan arah serta kebijakan luar negeri negara kita.Bila kita ingin memperkuat citra kita di mata internasional maka yang pertama yang harus di benahi adalah hal tersebut.

Kepentingan Nasional Serta Kekuatan Nasional

Secara konseptual kepentingan nasional adalah nilai-nilai dasar yang terpelihara dan dipertahankan oleh suatu negara dalam mencapai tujuannya.Kepentingan nasional menyangkut beberapa unsur yaitu:keutuhan wilayah dan bangsa,menjaga SDA dan SDM,berbagai aspek seperti ekonomi,politik,sosial,budaya,hankam,serta peranan suatu negara dalam lalu lintas hubungan antar negara.

Kepentingan nasional suatu negara memiliki beberapa tingkatan yaitu:

1. Sangat Vital,meliputi survive-nya suatu bangsa serta menjaga keutuhan wilayah dan pertahanan keamanan.
2. Vital,meliputi beberapa aspek seperti politik,ideologi,serta ekonomi.
3. Kurang vital,meliputi aspek sosial dan budaya.

Kekuatan Nasional diciptakan sebagai hasila pemikiran yang berdasarkan kajian empiris antar negara berdasarkan indikator kekuatan nasional yang digunakan untuk mengadakan hubungan internasional yang dapat berupa kerjasama maupun konflik antar negara.Kekuatan nasional merupakan cerminan power yang kemudian ditentukan besar kecilnya power suatu negara.

Kekuatan nasional pada umunya terbagi atas tiga yaitu
1. Instrumen militer,terkait dengan angkatan bersenjata suati negara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan nasioanal,
2. Instrumen ekonomi,terkait pemanfaatan sumber-sumber seperti SDA dan SDM untuk mencapai tujuan nasional,
3. Intrumen diplomatik,terkait cara-cara kedudukan politik internasional dan keterampilan diplomatik suatu negara yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan nasional.
Unsur-unsur kekuatan nasional yaitu letak geografis,sda,populasi,teknologi,moral bangsa,stabiltas pemerintahan,ekonomi,militer,ideologi,diplomasi,kepemimpinan,dan lain sebagainya.

Diplomasi

Yang di maksud dengan diplomasi ialah alat untuk mencapai kondisi perdamaian melalui proses akomodasi.Perangkat diplomasi adalah negosiasi, maka seringkali diplomat disebut pula negosiator. Diplomasi dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan, mencegah perang, serta sebagai wadah mediasi konflik internasional. Kajian diplomasi dan perkembangannya tentu saja tidak bisa lepas dari catatan sejarah kapan diplomasi pertama kali dilakukan.

Menurut sumaryo suryokusumo, diplomasi adalah kegiatan politik dan merupakan kegiatan intenasional yang saling berpengaruh dan kompleks, dengan melibatkan pemerintah dan organisasi internasional untuk mencapai tujuan-tujuannya, melalui perwakilan diplomatik atau organ-organ lainnya. Diplomasi meupakan pengetahuan dan seni yang bersifat individual dan sosial. Diplomasi berbicara tentang sejarah, sistem, filsafat dalam politik, kebudayaan, kepentingan ekonomi, dan nilai-nilai etis dari anggota masyarakat dunia. Para diplomat mebuat laporan analisis yang dikirim ke kantor kementrian luar negerinya mengenai masalah yang menjadi data penting dalam perumusan kebijakan luar negeri.

Tujuan diplomasi antara lain adalah untuk :

• Membina, menjaga, dan menyelenggarakan hubungan yang lancar dengan negara dan pemerintah lain,
• Mengumpulkan dan menyampaikan informasi yang berguna,
• Menjaga agar kepentingan negara sendiri tidak dirugikan dalam percaturan politik internasional,
• Merepresentasikan bangsa dan negara sendiri di luar negeri; dan
• Melindungi para warga negara sendiri di luar negeri.Diplomasi suatu negara dilakukan baik oleh korps perwakilan diplomatic maupun oleh korps perwakilan konsuler.

Negara terlibat dalam diplomasi lebih disebabkan keadaan alamiah dunia tempat ia berada, yakni pada waktu dan tempat terdapat negara-negara yang mana aksi mereka saling mempengaruhi satu sama lain. Pada yang seperti itu, sulit bagi mereka untuk bertindak dalam kevakuman sehingga interaksi antarnegara tidak dapat dihindari. Setiap negara pada akhirnya harus ambil bagian dalam kehidupan bertetangga yang berkaitan dengan ketergantungan yang semakin lama semakin intense. Oleh karena itu, diplomasi menjadi salah satu opsi guna menciptakan hubungan harmonis. Walaupun di sisi lain (menurut pandangan realis), sebenarnya terdapat opsi serupa yang agresif (yakni berupa ancaman militer) dikarenakan hubungan antarnegara yang harmonis bersifat mustahil

Berikut metode-metode dalam berdiplomasi yaitu open diplomacy,convert diplomasi,secret diplomacy,machiavelli diplomacy,preventive diplomacy,conference,gun boat,ping pong,diplomatic encounter,serta diplomasi diplomas.

Instrumen diplomasi sangat berpengaruh terhadap hasil dari negosiasi yang dilakukan,instrumen-instrumen tersebut meliputi berbagai bidang yaitu politik,sosial,budaya,ekonomi,pertahanan keamanan,media,dll dapat menjadi alat dalam proses berdiplomasi

Hubungan Saling Pengaruh Antara diplomasi dan Politik Luar Negeri
Pengertian Politik Luar Negeri adalah kumpulan kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungan luar negeri yang nmerupakan bagian dari kebijakan nasional dan semata mata dimaksudkan untuk mengabdi kepada kepentingan nasional.Dalam pengertian lain Politik Luar negeri diartikan sebagai suatu kebijaksanaan yang di ambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapain tujuan nasional(Rencana Strategi Pelaksaan Politik Luar Negeri Indonesia 1984-1988).
Sedangkan Menurut James N Rosseneau Politik Luar Negeri adalah Serangkaian sikap dan aktifitas sebuah negara yang berupaya mengambil keuntungan dari lingkungan internasional agar dapat mengatasi dan mewujudkan berbagai kebutuhan domestiknya.Dari berbagai pengertian di atas berarti pemerintah melalui politik luar negeri menproyeksikan kepentingan nasionalnya kedalam antar bangsa.

Politik luar negeri ditujukan untuk memajukan dan melindungi kepentingan Negara, sedangkan fungsi utama diplomasi adalah melindungi dan memajukan kepentingan nasional. Untuk itu, setiap bangsa harus menentukan sendiri sikapnya terhadap bangsa lain, dan juga harus menentukan arah tindakan yang akan diambil dan dicapai dalam urusan internasional.

Hubungan antara diplomasi dan kebijakan luar negeri adalah untuk membentuk dan menciptakan peran suatu negara di panggung politik dunia. Selain itu, tugas utama diplomasi adalah dapat memahamai dan bertindak dengan cepat dalam memperjuangkan kepentingan negaranya, khususnya di negara dimana ia ditempatkan.

Diplomasi berusaha menciptakan kesesuaian dan mendamaikan perbedaan-perbedaan dengan melakukan negosiasi dan mediasi antar negara dengan baik dan cerdik. Dalam hal ini, diplomasi indonesia menerapkan pola “intermestik“, yaitu diplomasi yang menyuarakan kepentingan nasional ke masyarakat internasional, dan mengomunikasikan perkembangan-perkembangan dalam negeri ke dunia internasional. Komunikasi dalam negeri bertujuan untuk membentengi kepentingan nasional serta mengambil langkan antisipatif dalam menghadapi arus tuntutan dunia.

Salah satu pelaku yang melaksanakan diplomasi adalah diplomat. Fungsi utama diplomat adalah mewakili negara pengirim di negara penerima, dalam organisasi-organisasi dunia dan forum-forum internasional. Para diplomat dengan daya tarik dankeahliannya dalam melakukan advokasi guna memengaruhi pengambil keputusan di negara penerima, dan terhadap diplomat lainnya sehingga pendekatan dapat dicapai guna membantu peningkatan hubungan antarnegara pengirim dan negara penerima.

Tugas utama seorang diplomat juga untuk mendapatkan data dan melaporkan informasinya ke negara pengirim. Para diplomat mengirimkan informasi tentang gambaran situasi (sikap negara tuan rumah, kekuatan, kelemahan, aspirasi, dan lain-lain) yang dijadikan dasar bagi para eksekutif negara tuan rumah untuk membuat kebijakan hubungan luar negerinya. Dengan seleksi dan evaluasi data dan informasi yang diperoleh secara sah sesuai dengan hukum dan kebiasaan internasional dilaporkan kepada pemeintahnya, maka akan menjadi masukan sebagai bahan pertimbangan para pembuat keputusan agar lebih efektif dalam menyusun kebijakan-kebijakan nasional.
.
Keterkaitan Antara Kepentingan nasional,Kekuatan Nasional,Poitik Luar Negeri serta Diplomasi

Hubungan antara kepentingan nasional,kekuatan nasional,politik luar negeri,dan diplomasi adalah politik luar negeri suatu negara dipengaruhi kepentingan nasional,kekuatan nasional,dan juga diplomasi dimana setiap kebijakan yang di ambil atau mengarah ke luar(hubungan dengan negara lain)ditujukan/didedikasikan kepada kepentingan nasional.Kebijakan yang di ambil tentunya didasarkan juga kepada kekuatan nasional yang dipunyai oleh negara si pembuat kebijakan begitu juga dengan proses diplomasi yang harus didasarkan pada hal tersebut.

Jadi,kekuatan nasional bisa dikatakan sebagai dasar dari kebijakan luar negeri suatu negara yang bila sendinya saja sudah kuat maka hal-hal lain juga akan meningkat seperti kualitas diplomasi akan menjadi semakin baik,arah serta kebijakan luar negeri menjadi jelas,perbaikan citra dimata dunia,yang pada akhirnya pemenuhan kepentingan
nasional suatu negara dapat di maksimalkan.

Daftar Bacaan:

Between diplomacy and negotiation,hppt://www.jurnalphobia.com

Media sebagai alat diplomasi,Hppt://www.tabloiddiplomasi.com

Hubungan Internasional,hppt://www.wikipedia.com

Sabtu, 08 Mei 2010

Pokok-pokok Pikiran Realism dan Idealism

Di dalam perkembangan kajian hubungan internasional terdapat dua teori yang memiliki pengaruh kuat dalam menyikapi berbagai fenomena-fenomena maupun isu-isu Internasional yaitu pemikiran realism serta pemikiran idealism.Berikut penjabaran pokok-pokok pemikiran kedua teori tersebut:

 Realism

Realism merupakan salah satu paham yang paling tertua dalam kajian hubungan internasional sejak bekembangnya program studi ini,pokok-pokok pikirannya meliputi sebagai berikut:
•Realism menekankan pada negara sebagai aktor utama dalam menjalani hubungan internasional(negara sebagai unit analisis),
•Politik internasional merupakan arena kompetisi,arena persaingan di antara negara-negara di dunia,
•Di dalam sistem internasional,sistemnya lebih bersifat anarkis atau berada dalam ketidak-teraturan ssama sekali sehingga mustahil mencapai perdamaian,
•Masinng-masing negara di dunia berada dalam tuntutan untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya sendiri yang merupakan dorongan ilmiah dari masing-masing negara dan itulah dasar.
•Untuk mengatasi hal-hal tersebut maka jaln keluar yang ditawarkan realism adalah harus adanya Balance of Power yang nantinya negara-negara lain akan cenderung membentuk polarisasi,serta menghimpun kekuatan.

Negara-negara yang tergolong penganut realism diantaranya yaitu:Israel,Amerika Serikat(khususnya pemerintahan Josh W Bush),Korea Utara,dan lain lain.

 Idelism

Idealism juga merupakan salah satu paham yang tertua dalam Hubungan Internasional yang muncul berdasarkan ketidak-setujuan terhadap paham Realism.Ide-ide pokok dalm idealism adalah sebagai berikut:
•Idealism lebih menekankan kepada konsep internasional peace dari pada war and security yang dikemukakan realism.
•Idealism mengemukakan harus adanya internasional law,organisasi internasional serta keterbukaan (demokrasi).
•Dengan mengajukan konsep hukum internasional maka orang-orang idealis optimis akan terciptanya kestabilan dalm sistem internasional.
•Kaum Idealism mengemukakan organisasi internasional sebagai aktor utama(unit analisisnya) dan juga negara.
•Dengan konsep konsep yang dikemukan oleh idealism maka menurut mereka negara-negara akan berkecenderungan membentuk collaboration,dan mengadakan pertemuan-pertemuan antar negara.

Negara-negara yang cenderung idealism adalah Indonesia,beberapa negara negara Asia Tenggara,dan lain lain.

Kritik Terhadap Realism dan Idealism

Dari pemaparan antara pokok-pokok pikiran idealism dan liberalism di atas pada umumnya kedua pandangan ini saling melahirkan kritik terhadap konsep yang ditawarkan oleh kedua pandangan tersebut karena kedua pandangan tersebut saling bertentangan satu sama lain.

•Kaum masyarakat internasional menegaskan realisme atau neorealisme hanya memusatkan pada satu dimensi aktor terhadap perubahan internasional. realisme mewakili domestik negara-bangsa dan neorealisme pada struktur internasional. Tradisi realisme dan neorealisme lupa aktor lain seperti MNC, organisasi internasional, individu, dan sebagainya. Disamping itu perubahan internasional tidak bisa diukur dari satu aktor saja melainkan adanya saling keterhubungan (menurut kaum realism).
•Andrew linklater (1989) menolak pandangan kaum realisme dan neorealisme tentang masyarakat dunia yang anarki. Linklater menawarkan prinsip baru dalam politik dunia, yaitu politik pembebasan yang saling mendukung untuk melindungi semua subjek hubungan internasional.
•Balance of power (Konsep realism) ditiadakan diganti collective security yaitu menghendaki negara-negara mengurangi kesiagaan militer dan menyandarkan pada kemampuan militer gabungan dari masyarakat dunia untuk keamanan dalam menghadapi agresi bersenjata.
•Menyandarkan pada hak dan kewajiban hukum internasional dan the natural harmony of national interests.
•Pembentukan organisasi politik internasional (konsep idealism) sebagai forum bagi negara-negara dalam menyelesaikan masalah mereka.
•Suatu pemikiran melawan realis bahwa power memiliki dimensi sosial dan efektivitas penggunaannya juga ditentukan oleh penerimaan atau legitimasi power tersebut dalam interaksi negara yang satu dengan lainnya.
•Menggarisbawahi pentingnya konsep world society (konsep idealism) sebagai tandingan terhadap konsep international society (konsep realism) yang berintikan negara-negara berdaulat. Munculnya Al Qaeda sebagai aktor non negara yang memengaruhi kepentingan dan perilaku aktor negara menunjukkan norma internasional tidak hanya dipengaruhi aktor negara.
•Sejak peristiwa 11 September, budaya dan peradaban menjadi konsep penting politik dunia misal konsep Barat versus Islam yang sangat memengaruhi perilaku aktor internasional.
•Kaum neorealis mengkrtik kaum konservatif yang dianggap terlalu banyak menekankan pada faktor subjektivitas. Bagi kaum neorealis, struktur material adalah bersifat objektif karena hal itu yang mempengaruhi dominan perilaku agen melalui kebijakan-kebijakan. Karena realitas struktur material bersifat objektif, tidak cukup hanya berkutat pada subjektivitas.

Selain yang dikemukan di atas kritikan yang paling terasa memberatkan kaum realis adalah ketika diminta menganalisa masalah kenapa cold war dapat berhenti,mengapa Uni Soviet dapat runtuh dan lain sebagainya sehingga memunculkan neorealism.

Kesimpulan

Berbagai teori yang muncul seiring dengan berkembangnya kajian tentang hubungan internasional,diantaranya yang dibahas sekarang yaitu realism dan idealism.Kedua paham ini saling bertentangan seiring perkembangannya,walaupun begitu terlepas dari salah benarnya kedua pandangan ini keduanya memiliki keunggulan tersendiri dalam melihat fenomena-fenomena yang terjadi di dalam dunia internasional.

Sumber:
Berdasarkan berbagai sumber atas tugas Teori Hubungan Intern